Salah satu metode mengajar adalah metode
laboratorium. Dalam kegiatan pembelajaran, dimana telah tersedia fasilitas dan
sumber belajar yang menarik dan cukup untuk mendukung kelancaran kegiatan
belajar mengajar maka hal itu juga akan menumbuhkan semangat belajar peserta
didik. Kondisi yang semacam itu memungkinkan digunakannya metode laboratorium
dalam pembelajaran. Karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka segala
sesuatu memerlukan eksperimentasi. Termasuk matematika yang pada hakikatnya
merupakan suatu ilmu yang di adakan atas akal (rasio) yang berhubungan dengan
benda-benda / objek pikiran yang abstrak. Begitu juga dalam cara mengajar guru
dikelas digunakan metode laboratorium.
A.
Matematika
• Pembelajarannya → membentuk pola berpikir peserta didik yang
sistematis,kritis, logis, cermat, konsisten → daya kreatif dan inovatif yang
tinggi
• Ilmu abstrak
• konsep dan teorinya:
• timbul berdasarkan fenomena nyata,
1.
Timbul
berdasarkan fenomena nyata,
2.
Memecahkan
permasalahan dalam situasi nyata.
• aspek teori yang abstrak dan terapan matematika dalam situasi
nyata → perlu diberikan sejalan dalam pembelajaran.
B. Laboratorium Matematika
Berarti dua hal.
·
Pertama,
laboratorium sebagai pendekatan dalam pembelajaran yaitu metode laboratorium,
·
kedua
laboratorium sebagai sebuah tempat atau ruangan untuk bereksperimen
C.
Metode Laboratorium
·
Siswa
mengkaji menganalisis mengkaji, menganalisis, menemukan secara induktif melalui
inkuiri, merumuskan, menguji hipotesis dan membuat kesimpulan dari objek‐objek yang dimanipulasinya
·
Siswa
mengamati proses peragaan tertentu untuk menemukan suatu kaidah matematika
D.
Laboratorium sebagai
tempat
·
ruangan
yang dirancang khusus untuk melakukan kegiatan meneliti, mengamati, mempraktekkan,
menganalisis dan serangkaian kegiatan ilmiah lainnya yang bertujuan untuk
menanamkan pemahaman matematika.
·
menunjang
kegiatan belajar matematika, yang mengubah paradigma pembelajaran ke arah student
center.
·
Siswa aktif
mengkonstruksi pemahamannya sendiri,
·
Guru →
fasilitator dan pengarah belajar siswa
E.
Isi Laboratorium
Matematika
·
Media pembelajaran
·
Alat peraga
·
Alat permainan,
·
Berbagai buku/referensi,
·
Worksheet,
·
Majalah matematika
·
Komputer yang terhubung dengan Internet
F. Pengertian
Metode Laboratorium
Yang dimaksud metode laboratorium
adalah salah satu cara mengajar guru, dimana siswa melakukan suatu percobaan
tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hal percobaannya,
kemudian hasil pengamatan itu disampaikan dikelas dan di evaluasi oleh guru.
Pembelajaran matematika dengan metode laboratorium berdasarkan " Belajar
" dengan " Berbuat " dan berlanjut dari konkrit ke abstrak. Oleh
karenanya tujuan pembelajaran dalam bidang kognitif, afektif dan psikomotor dapat
tercapai. Dengan metode ini dimaksudkan membimbing siswa untuk menemukan
fakta-fakta dalam matematika dan mengaplikasikan pengetahuannya. Dalam hal
tertentu metode ini merupakan perluasan dari metode induktif.
Pembelajaran dengan metode ini
memeng lebih tepat jika dilaksanakan di laboratorium matematika (labmat) atau
workshop matematika, tetapi dapat pula dilaksanakan diruang kelas. Adanya
labmat atau workshop matematika sangat penting manfaatnya dan merupakan
lingkungan yang baik bagi siswa untuk belajar meneliti, menemukan pola atau
rumus, mengaplikasikan konsep atau melakukan permainan. Labmat dapat digunakan
untuk menyimpan alat-alat pengajaran matematika baik yang berupa alat-alat
permainan, bangun-bangun geometri, sampai alat audio visual maupun sebagai
tempat praktikum komputer.
1.
Laboratorium
sebagai metode laboratorium
Siswa mengkaji menganalisis Memberdayakan mengkaji, menganalisis,
menemukan secara induktif melalui inkuiri, merumuskan, menguji hipotesis dan
membuat kesimpulan dari objek‐objek yang dimanipulasinya Siswa mengamati proses peragaan
tertentu untuk menemukan suatu kaidah matematika.
2. Laboratorium sebagai tempat untuk bereksperimen
ruangan yang dirancang
khusus untuk melakukan kegiatan meneliti, mengamati, mempraktekkan,
menganalisis dan serangkaian kegiatan ilmiah lainnya yang bertujuan untuk
menanamkan pemahaman matematika. menunjang kegiatan belajar matematika, yang
mengubah paradigma pembelajaran ke arah student center. Siswa aktif
mengkonstruksi pemahamannya sendiri, guru sebagai fasilitator dan pengarah
belajar siswa.
G. Tujuan
Penggunaan Metode Laboratorium
Penggunaan teknik ini mempunyai
tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas
persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga
siswa dapat terlatih dalam cara berpikir yang ilmiah (scientific thinking).
Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang
sedang dipelajarinya. Metode ini juga memberikan pemahaman kepada siswa dalam
bidang kognitif, afektif dan psikomotor. Serta membimbing siswa untuk menemukan
fakta-fakta dalam matematika serta mengaplikasikan pengetahuannya dalan
kehidupan sehari-hari. Bila peserta didik telah mengetahui tujuan dari
pembelajaran yang sedang mereka ikuti, maka mereka akan terdorong untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara aktif. Oleh karena itu pada setiap awal
kegiatan guru berkewajiban memberi penjelasan kepada peserta didik tentang apa
dan untuk apa materi pelajaran itu harus mereka pelajari.
H. Ciri
– ciri metode laboratotium
·
Siswa
tidak hanya sekedar membaca atau mendengarkan, tetapi belajar sambil bekerja.
·
Proses
pembelajaran menggunakan media atau permainan.
I. Jenis
–Jenis metode laboratorium
a.
Metode laboratorium lapangan
Metode ini dilakukan di luar ruangan atau tempat terbuka,karena benda yang disajikan objeknya tidak mungkin
dibawa ke dalam ruangan laboratorium.
b.
Metode Laboratorium Eskperimen
Yaitu sebuah metode,dimana dalam upaya melakukan kegiatannya
dilakukan suatu upaya
eksperimen.
J. Kelebihan
dan Kelemahan Metode Laboratorium
Pada dasarnya tidak ada metode
mengajar yang paling sempurna, paling baik atau jelek. Setiap metode memiliki
kelebihan dan kelemahan masing-masing yang tentunya berbeda dengan metode
lainnya.
Adapun
kelebihan dari metode laboratorium antara lain :
1.
Anak
didik dapat aktif mengambil bagian berbuat untuk diri sendiri. Ia tidak hanya
melihat orang lain menyelesaikan suatu eksperimen, tetapi juga dengan berbuat
sendiri ia memperoleh kepandaian-kepandaian yang diperlukan.
2.
Ia
mendapat kesempatan yang sebesar-besarnya untuk melaksanakan langkah-langkah
dalam cara-cara berpikir ilmiah. Ramalan / hipotesa dapat di uji kebenarannya
dengan menyimpilkan data hasil percobaan kemudian ia menafsirkan dan membuat
kesimpulan.
3.
Mereka
lebih aktif berpikir dan berbuat, yang man itu sangat dikehendaki oleh kegiatan
mengajar belajar yang modern, dimana siswa lebih banyak aktif belajar sendiri
dengan bimbingan guru.
4.
Menarik
dan menyenangkan bagi siswa kelas rendah
5.
prinsip
psikologi terpenuhi
6.
Siswa
dapat memperoleh fakta-fakta yang jelas
7.
memupuk
percaya diri
8.
Memupuk
keberanian untuk berbuat
9.
Memupuk
kemampuan untuk menerapkan matematika dalam kehidupannya
Metode
laboratorium juga memiliki kelemahan, di antaranya :
1.
Tidak
cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak mendapatkan kesempatan untuk
melakukan percobaan
2.
Jika
percobaan memerlukan jangka waktu yang lama, ia harus menanti untuk melanjutkan
pelajaran
3.
Kurangnya
persiapan dan pengalaman anak didik akan menimbulkan kesulitan didalam
melakukan percobaan
4.
hanya
mampu memperkenalkan fakta-fakta kepada siswa tetapi tidak dapat kemampuan yang
lebih tinggi
5.
Tidak
semua topik dapat di ajarkan dengan metode ini
6.
Memerlukan
waktu dan biaya yang tidak sedikit
7.
Memerlukan
perencanaan yang rumit dan matang dari guru yang akan mengajar
8.
Untuk
pembelajaran matematika tidak dapat menghasilkan ketrampilan dan latihan
berpikir yang benar
K. Prosedur
Pelaksanaan Metode Laboratorium
Prosedur-prosedur
dalam metode laboratorium adalah :
1.
Perlu
dijelaskan kepada siswa tentang tujuan percobaan, mereka harus memahami masalah
yang akan dibuktikan melalui percobaan
2.
Kepada
siswa perlu diterangkan pula tentang :
a)
Alat-alat
serta bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan. Alat itu bisa berupa alat
peraga yang digunakan dalam pengajaran. Alat peraga pengajaran adalah alat-alat
yang digunakan oleh guru ketika mengajar untuk membantu memperjelas materi
pelajaran yang disampaikan kepada siswa dan mencegah terjadinya verbalisme pada
diri siswa. Pelajaran yang banyak menggunakan verbalisme tentu akan segera
membosankan, sebaliknya pengajaran akan lebih menarik bila siswa gembira atau
senang karena meraka merasa tertarik dan mengerti pelajaran yang diterimanya.
Belajar akan lebih efektif jika dibantu alat peraga pengajaran dari pada siswa
belajar tanpa dibantu alat peraga. Dalam pemilihan alat peraga yang hendak
digunakan oleh guru haruslah diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Ø Alat-alat yang dipilih
harus sesuai dengan kematangan dan pengalaman siswa serta individual dalam
kelompok
Ø Alat yang dipilih harus
tepat, memadai dan mudah digunakan
Ø Harus direncanakan dengan
teliti dan diperiksa lebih dahulu
Ø Penggunaan alat peraga
harus disertai dengan kelanjutannya seperti diskusi, analisis dan evaluasi
Ø Sesuai dengan batas
kemampuan biaya (M. Uzer, 1985 : 27). Sedangkan alat peraga banyak macam dan
ragamnya, guru harus menyesuaikan dengan mata pelajaran dan pokok bahasan yang
di ajarkan.
L. Kesimpulan
Belajar
melalui laboratorium berarti
(berbuat) lebih banyak
daripada melihat atau mendengar. Dengan kata lain berbuat lebih banyak dapat lebih di ingat
daripada belajar melalui telinga atau mata dan dapat
meningkatkan minat dan sikap positif terhadap matematika. Seperti pepatah mengatakan “ if
you see you will know, if you know you will remember, but if you do it you will
understand”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar