A.
Pengertian
Diskusi Dan Metode Diskusi
Menurut Hasibuan (1985), diskusi
adalah suatu proses penglihatan dua atau lebih individu yang berinteraksi
secara verbal dan saling behadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang sudah
tertentu melalui cara tukar menukar informasi, mempertahankan pendapat atau
pemecahan masalah.
Metode diskusi adalah suatu cara
penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa
(kelompok – kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna
mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternative
pemecahan atas suatu masalah (Hasibuan 1985).
Metode diskusi adalah suatu cara
mengelola pembelajaran dengan penyajian
materi melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang
pemecahannya sangat terbuka. Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan siswa
bila diskusi itu melibatkan semua anggota diskusi dan menghasilkan suatu
pemecahan masalah.
Metode diskusi adalah suatu cara mengajar
yanng dicirikan oleh suatu keterikatan pada suatu topik atau pokok pernyataan
atau problem dimana para peserta diskusi dengan jujur berusaha untuk mencapai
atau memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang disepakati bersama.
B.
Jenis –
Jenis Diskusi
Jenis – Jenis
diskusi menurut Hasibuan (1985) yaitu :
1.
Whole group
Kelas
merupakan satu kelompok diskusi. Whole grup yang ideal apabila jumlah anggota
tidak lebih dari 15 orang.
2.
Buzz group
Satu
kelompok besar dibagai menjadi beberapa kelompok kecil, terdiri atas 4 – 5
orang. Tempat diatur agar siswa di dapat berhadapan muka dan bertukar pikiran
dengan mudah. Diskusi diadakan di tengah pelajaran atau di akhir pelajaran
dengan maksud menajamkan kerangka bahan pelajaran, memperjelas bahan pelajaran
atau menjawab pertanyaan – pertanyaan. Hasil belajar yang diharapkan ialah agar
segenap individu membandingkan perepsinya yang mungkin berbeda – beda tentang
bahan pelajaran, membandingkan interpretasi dan informasi yang diperoleh masing
– masing. Dengan demikian masing – masing individu dapat saling memperbaiki
pengertian, persepsi, informasi, interpretasi sehingga dapat dihindarkan
kekeliruan – kekeliruan.
3.
Panel
Suatu
kelompok kecil, biasanya 3 – 6 orang, mendiskusikan suatu subjek tetrtentu,
duduk dalam suatu susunan semi melingkar, dipimpin oleh seorang moderator.
Panel ini secara fisik dapat berhadapann denga audience, dapat juga secara
tidak langsung (misalnya panel di televisi). Pada suatu panel yang murni
audience tidak ikut serta dalam diskusi.
4.
Syndicate
group
Suatu
kelompok (kelas) dibagi menjadi beberapa kelompok kecil terdiri dari 3 – 6
orang. Masing – masing kelompok kecil melaksanankan tugas tertentu. Guru
menjelaskan garis besarnya problema kepada kelas ; ia menggambarkan aspek –
aspek masalah, kemudian tiap – tiap kelompok (syndicate) diberi tugas untuk
mempelajari suatu aspek tertentu. Guru menyediakan referensi atau sumber –
sumber informasi lain.
Setiap
sindikat berdiskusi sendiri –sendiri atau membaca bahan dan menyusun laporan
yang berupa kesimpulan sindikat. Tiap laporan dibawa pada saat diskusi yang
dilakukan oleh semua kelompok.
5.
Brain
storming group
Kelompok
menyumbangkan ide – ide baru tanpa dinilai segera. Setiap anggota kelompok
mengeluarkan pendapatnya. Hasil belajar yang diharapkan ialah anggota kelompok
menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri
dalam mengembangkan ide – ide yang ditemukannyayang dianggap benar.
6.
Symposium
Beberapa
orang membahas tentang berbagai aspek dari suatu subjek tertentu, dan membacakan
di muka peserta symposium secara singkat (5-20 menit). Kemudian diikuti dnegan
sanggahan dan pertanyaan dari para penyanggah dan juga pendengar. Bahasan dan
sanggahan itu selanjutnya dirumuskan oleh panitia perumus sebagai hasil
symposium.
7.
Informal
debate
Kelas
dibagi menjadi dua tim yang agak sama besarnya, dan mendiskusikan subjek yang
cocok untuk diperdebatkan tanpa memperhatikan peraturan perdebatan normal.
Bahan yang cocok untuk diperdebatkan ialah bersifat problematic, buakn yang
bersifat aktual.
8.
Colloquium
Seseorang
atau beberapa orang dipilih secara acak untuk menjadi narasumber dan menjawab
pertanyaan dari audience. Dalam kegiatan belajar mengajar, sista atau mahasiswa
menginterview narasumber, selanjutnya mengundang pertanyaan lain atau tambahan
dari siswa atau mahasiswa lain. Hasil belajar yang diharapkan ialah para siswa
atau mahasiswa akan memperoleh pengetahuan dari narasumber.
9.
Fish
bowl
Beberapa
orang peserta dipimpin oleh seorang ketua, mengadakan suatu diskusi untuk
mengambil suatu keputusan.tempat duduk diatur seperti setengah lingkaran dengan
dua atau tiga kursi kosong menghadap peserta didkusi. Kelompok pendengar duduk mengelilingi kelompok diskusi, seolah –
olah melihat ikan yang berada dalam sebuah mangkuk (fish bowl). Saat kelompok
diskusi berdiskusi, kelompok pendengar
yang ingin menyumbangkan pikiran dapat masuk duduk di kursi kosong. Apabila
ketua diskusi mempersilahkan berbicara,
ia dapat langsung berbicara, dan meningglkan kursi setelah selesai berbicara.
C.
Kegunaan
Metode Diskusi
Kegunaan dari
metode diskusi diantaranya adalah :
·
Untuk pemecahan masalah
·
Untuk mengembangkan
sikap mengemukakan pendapat
·
Untuk menyampaikan dan
membantu siswa menyadari adanya pandangan yang berbeda
·
Untuk mengembangkan
keterampilan berkomunikasi
·
Untuk mengembangkan
keterampilan kepemimpinan
·
Mendorong berfikir
logis dan konstruktif
·
Untuk mengembangkan
kepercayaan diri, kesadaran dan sikap yang tenang.
·
Membantu siswa
menyadari dan mampu merumuskan berbagai masalah yang “dilihat” baik dari
pengalaman sendiri maupun dari pelajaran di sekolah
·
Membantu siswa belajar
menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman – temannya.
D.
Syarat –
Syarat Diskusi
Pada
saat melakukan diskusi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar metode
diskusi berjalan dengan lancar, syarat – syarat itu diantaranya adalah :
·
Harus ada pemimpin
diskusi
·
Ada sekretaris diskusi
·
Ada pembicara
·
Ada topik yang menjadi
bahan diskusi, dan topik diskusi harus jelas dan menarik
·
Ada peserta diskusi,
E. Tugas Pemimpin, Sekretaris dan Peserta
Diskusi
Suatu
diskusi biasanya mempunyai pemimpin, sekretais dan peserta. Masing – masing
mempunyai tugas tertentu. Keberhasilan atau kegagalan suatu diskusi terletak
pada kesanggupan dan kemampuan mereka melaksanakan tugasnya.
Tugas
pemimpin diskusi adalah :
·
Menjamin setiap peserta
dapat mengerti masalah yang didiskusikan
·
Menjamin bahwa pendapat
setiap peserta dipahami peserta lain, kalau perlumemberikan penjelasan
seperlunya (singkat)
·
Tidak memihak kepada
salah satu pendaapat yang bertentangan, bahkan ia hendaklah dapat mempersatukan
pendapat yang berbeda
·
Memperingatkan peserta
diskusi jika diskusi menyimpang dari masalah yang sebenarnya
·
Memberi kesempatan
kepada peserta yang kurang berani untuk mengemukakan pendapatnya
·
Menghargai pendapat
setiap peserta
·
Memberikan kesempatan
kepada setiap peserta mengeluarkan pendapatnya
·
Mengatur lalu lintas
pembicaraan secara teratur, sopan dan tidak banyak berbicara atau mengomentari
·
Menyampaikan kesimpulan
dan rumusan pendapat yang telah diperoleh
Adapun
tugas skretaris adalah :
·
Mencatat hal – hal yang
pokok seperti jalannya diskusi, hari, tanggal, jam diskusi, masalah diskusi,
tanggapan dan saran
·
Mencatat para peserta
yang mengajukan diri untuk mengambil bagian dalam pembicaraan menurut urutan
dan terminnya, serts mencatat inti pembicaraan – pembicaraan
·
Mengingatkan pemimpin
diskusi akan pembicaraan berikutnya bila pemimpin diskusi lupa
·
Mempersiapkan bahan –
bahan yang diperlukan dalam diskusi
·
Membantu pemimpin
diskusi dalan pengambilan kesimpulan
Adapun
tugas atau bantuan yang dapat disumbangkan oleh peserta diskusi adalah sebagai
berikut :
·
Mendengarkan dengan
baik apa yang sedang disampaikan
·
Meminta penjelasan bila
terasa ada yang kurang jelas
·
Menyimpulkan bersama,
hal ini harus diutamakan
·
Memusatkan pada tujuan diskusi
·
Mencegah terjadinya
perpecahan adantara peserta diskusi
·
Melaksanakan semua yang
telah diputuskan dalam musyawarah
F.
Tata
Cara Diskusi
·
Guru mengemukakan
masalah yang akan didiskusikan dengan memberikan pengarahan seperlunya mengenai
cara pemecahannya
·
Para siswa membentuk
kelompok – kelompok dikusi, memilih ketua, sekretaris dan bila perlu juga juru
bicara kelompok
·
Para siswa melakukan
diskusi di kelompoknya masing – masing secara aktif, demokratis dan saling
menghargai, sementara itu guru berkeliling di antara kelompok – kelompok
diskusi untuk meyakinkan bahwa semua kelompok bekerja dengan baik
·
Masing – masing
kelompok (melalaui juru bicaranya) melaporkan hasil diskusinya, yang kemudian
ditanggapi oleh kelompok – kelompok lainnya
·
Guru dan siswa
melakukan evaluasi atas proses dan hasil diskusi unntuk memperoleh hasil terbaik
·
Masing – masing
kelompok mengumpulkan laporan hasil diskusinya (hasil diskusi kelompok yang
telah diberi masukan oleh kelompok lain dan guru), untuk dinilai atau dijadikan
arsip kegiatan kelas
G. Kegiatan Guru Dan Siswa Dalam
Pelaksanaan Metode Diskusi
Adapun
kegiatan guru dalam pelaksanaan metode diskusi adalah sebagai berikut :
·
Guru menetapkan suatu
pokok atau problem yang akan didiskusikann atau guru meminta kepada siswa untuk
mengemukanakan suatu pokok atau problem yang akan didiskusikan
·
Guru menjelaskan tujuan
diskusi
·
Guru memeberikan
ceramah dengan diselingi tanya jawab mengenai materi pelajaran yang
didiskusikan
·
Selalu berusaha agar
diskusi berlangsung antara siswa dengan siswa
·
Bukan lagi menjadi
pembicara utama, melainkan menjadi pengatur pembicaraan
Sedangkan
kegiatan siswa dalam pelaksanaan metode diskusi adalah sebagai berikut :
·
Menelaah topik / pokok
masalah yang diajukan oleh guru atau mengusahakan suatu problem dan topik dapat
dipahami oleh seluruh peserta diskusi
·
Ikut aktif memikirkan
atau mencatat data dari buku – buku sumber atau sumber pengetahuan lainnya,
agar dapat mengemukakan jawaban dengan benar
·
Mengemukakan pendapat
baik pemikiran sendiri maupun yang diperoleh setelah membicarakan bersama teman
– teman sekelompok
·
Mendengar tanggapan
kelompok lainnya
·
Mendengarkan dengan
teliti dan mencoba memahami pendapat yang dikemukakan oleh siswa atau kelompok
lain
·
Menghormati pendapat
teman – teman atau kelompok lainnya walaupun berbeda pendapat
·
Mencatat pokok – pokok
pendapat penting yang saling dikemukakan teman baik setuju maupun bertentangan
·
Menyusun kesimpulan –
kesimpulan diskusi dalam bahasa yang baik dan tepat.
·
Ikut menjaga dan
memelihara ketertiban diskusi
·
Tidak bertujuan untuk
mencari kemenangan dalam diskusi melainkan berusaha mencari pendapat yang benar
yang telah dianalisa dari segala sudut pandang
H. Hal – Hal yang Menghambat Kelancaran Diskusi
Ada
beberapa sikap yang akan menghambat kelancaran diskusi antara lain :
·
Sikap agresif dan
menjatuhkan. Sikap ini sebenarnya bertentangan dengan prinsip demokrasi,
toleransi dan menunjukan sikap yang kurang baik
·
Sikap menutup diri,
karena tidak mau menghargai pendapat orang lain atau tidak mau mengeluarkan
pemikirannya di muka umum
·
Sombong dan merasa
dirinya mempunyai banyak kelebihan daripada orang lain
·
Mengejek, menghina atau
menyinggung perasaan satu sama lain
·
Berbicara terlalu
banyak dan tidak memenuhi sasarannya
·
Mengutamakan
kepentingan dan kesenangan pribadi
·
Berbicara berbelit –
belit dan sulit difahami
·
Bersikap acuh tak acuh
I.
Kelebihan
Dan Kelemahan Metode Diskusi
Kelebihan
metode diskusi sebagai berikut :
·
Mendidik siswa untuk
belajar mengemukakan pikiran atau pendapat
·
Memberi kesempatan
kepada siswa untuk memperoleh penjelasan – penjelasan dari berbagai sumber
·
Memberi kesempatan
kepada siswa untuk menghayati pembaharuan suatu problem bersama – sama
·
Melatih siswa untuk
berdiskusi di bawah asuhan guru
·
Merangsang siswa untuk
ikut mengemukakan pendapat sendiri, meyetujui atau menentang pendapat orang
lain
·
Membina suatu perasaan
tanggung jawab mengenai suatu pendapat, kesimpulan, atau keputusan yang akan
atau telah diambil
·
Mengembangkan rasa
solidaritas / toleransi terhadap pendapat yang bervariasi atau mungkin
bertentangan sama sekali
·
Membina siswa untuk
berpikir matang – matang sebelum bicara
·
Berdiskusi bukan hanya
menuntut pengetahuan, siap dan kefasihan berbicara saja tetpai juga menuntut
kemampuan berbicara secara sistematis dan logis
·
Dengan mendengarkan
semua keterangan yang dikemukakan oleh pembicara, pengetahuan dan pandangan
siswa mengenai suatu problem akan bertambah
·
Memberi kesempatan
kepada siswa untuk menjalin hubungan kerja sama
Sedangkan
kelemahan metode diskusi sebagai
berikut :
·
Tidak semua topik dapat
dijadikan metode diskusi, hanya hal – hal yang bersifat problematis saja yang
dapat didiskusikan
·
Diskusi yang mendalam
memerlukan banyak waktu
·
Sulit untuk menentukan
batas luas atau kedalaman suatau uraian diskusi
·
Biasanya tidak semua
siswa berani menyatakan pendapat sehingga waktu akan terbuang karena menunggu
siswa mengemukakan pendapat
·
Pembicaraan dalam
diskusi mungkin didominasi oleh siswa yang berani dan telah biasa berbicara.
Siswa pemalu dan pendiam tidak akan menggunakan kesempatan untuk berbicara
bgus sekali mbk :)
BalasHapussubernya ka?
BalasHapus