Welcome to Desput_Blog~@~Desput_Blog~@~ Welcome to Desput_Blog~@~Desput_Blog~@~ Welcome to Desput_Blog~@~Desput_Blog~@~ Welcome to Desput_Blog~@~Desput_Blog~@~

Minggu, 26 Januari 2014

METODE LABORATORIUM DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA




Salah satu metode mengajar adalah metode laboratorium. Dalam kegiatan pembelajaran, dimana telah tersedia fasilitas dan sumber belajar yang menarik dan cukup untuk mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar maka hal itu juga akan menumbuhkan semangat belajar peserta didik. Kondisi yang semacam itu memungkinkan digunakannya metode laboratorium dalam pembelajaran. Karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka segala sesuatu memerlukan eksperimentasi. Termasuk matematika yang pada hakikatnya merupakan suatu ilmu yang di adakan atas akal (rasio) yang berhubungan dengan benda-benda / objek pikiran yang abstrak. Begitu juga dalam cara mengajar guru dikelas digunakan metode laboratorium.

A.   Matematika

      Pembelajarannya → membentuk pola berpikir peserta didik yang sistematis,kritis, logis, cermat, konsisten → daya kreatif dan inovatif yang tinggi
      Ilmu abstrak
      konsep dan teorinya:
      timbul berdasarkan fenomena nyata,
1.      Timbul berdasarkan fenomena nyata,
2.      Memecahkan permasalahan dalam situasi nyata.
      aspek teori yang abstrak dan terapan matematika dalam situasi nyata → perlu diberikan sejalan dalam pembelajaran.

B.     Laboratorium Matematika
Berarti dua hal.        
·         Pertama, laboratorium sebagai pendekatan dalam pembelajaran yaitu metode laboratorium,
·         kedua laboratorium sebagai sebuah tempat atau ruangan untuk bereksperimen

C.    Metode Laboratorium
·         Siswa mengkaji menganalisis mengkaji, menganalisis, menemukan secara induktif melalui inkuiri, merumuskan, menguji hipotesis dan membuat kesimpulan dari objekobjek yang dimanipulasinya
·         Siswa mengamati proses peragaan tertentu untuk menemukan suatu kaidah matematika




D.    Laboratorium sebagai tempat

·         ruangan yang dirancang khusus untuk melakukan kegiatan meneliti, mengamati, mempraktekkan, menganalisis dan serangkaian kegiatan ilmiah lainnya yang bertujuan untuk menanamkan pemahaman matematika.
·         menunjang kegiatan belajar matematika, yang mengubah paradigma pembelajaran ke arah student center.
·         Siswa aktif mengkonstruksi pemahamannya sendiri,
·         Guru → fasilitator dan pengarah belajar siswa

E.     Isi Laboratorium Matematika

·         Media pembelajaran
·         Alat peraga
·         Alat permainan,
·         Berbagai buku/referensi,
·         Worksheet,
·         Majalah matematika
·         Komputer yang terhubung dengan Internet

F.      Pengertian Metode Laboratorium
Yang dimaksud metode laboratorium adalah salah satu cara mengajar guru, dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hal percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan dikelas dan di evaluasi oleh guru. Pembelajaran matematika dengan metode laboratorium berdasarkan " Belajar " dengan " Berbuat " dan berlanjut dari konkrit ke abstrak. Oleh karenanya tujuan pembelajaran dalam bidang kognitif, afektif dan psikomotor dapat tercapai. Dengan metode ini dimaksudkan membimbing siswa untuk menemukan fakta-fakta dalam matematika dan mengaplikasikan pengetahuannya. Dalam hal tertentu metode ini merupakan perluasan dari metode induktif.
Pembelajaran dengan metode ini memeng lebih tepat jika dilaksanakan di laboratorium matematika (labmat) atau workshop matematika, tetapi dapat pula dilaksanakan diruang kelas. Adanya labmat atau workshop matematika sangat penting manfaatnya dan merupakan lingkungan yang baik bagi siswa untuk belajar meneliti, menemukan pola atau rumus, mengaplikasikan konsep atau melakukan permainan. Labmat dapat digunakan untuk menyimpan alat-alat pengajaran matematika baik yang berupa alat-alat permainan, bangun-bangun geometri, sampai alat audio visual maupun sebagai tempat praktikum komputer.
1.      Laboratorium sebagai metode laboratorium
Siswa mengkaji menganalisis Memberdayakan mengkaji, menganalisis, menemukan secara induktif melalui inkuiri, merumuskan, menguji hipotesis dan membuat kesimpulan dari objekobjek yang dimanipulasinya Siswa mengamati proses peragaan tertentu untuk menemukan suatu kaidah matematika.
2.      Laboratorium sebagai tempat untuk bereksperimen
ruangan yang dirancang khusus untuk melakukan kegiatan meneliti, mengamati, mempraktekkan, menganalisis dan serangkaian kegiatan ilmiah lainnya yang bertujuan untuk menanamkan pemahaman matematika. menunjang kegiatan belajar matematika, yang mengubah paradigma pembelajaran ke arah student center. Siswa aktif mengkonstruksi pemahamannya sendiri, guru sebagai fasilitator dan pengarah belajar siswa.

G.    Tujuan Penggunaan Metode Laboratorium
Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara berpikir yang ilmiah (scientific thinking). Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya. Metode ini juga memberikan pemahaman kepada siswa dalam bidang kognitif, afektif dan psikomotor. Serta membimbing siswa untuk menemukan fakta-fakta dalam matematika serta mengaplikasikan pengetahuannya dalan kehidupan sehari-hari. Bila peserta didik telah mengetahui tujuan dari pembelajaran yang sedang mereka ikuti, maka mereka akan terdorong untuk melaksanakan kegiatan tersebut secara aktif. Oleh karena itu pada setiap awal kegiatan guru berkewajiban memberi penjelasan kepada peserta didik tentang apa dan untuk apa materi pelajaran itu harus mereka pelajari.

H.    Ciri – ciri metode laboratotium
·         Siswa tidak hanya sekedar membaca atau mendengarkan, tetapi belajar sambil bekerja.
·         Proses pembelajaran menggunakan media atau permainan.

I.       Jenis –Jenis metode laboratorium
a.       Metode laboratorium lapangan
Metode ini dilakukan di luar ruangan atau  tempat terbuka,karena benda yang disajikan objeknya tidak mungkin dibawa ke dalam  ruangan laboratorium.
b.      Metode Laboratorium Eskperimen
Yaitu sebuah metode,dimana dalam upaya melakukan kegiatannya dilakukan suatu upaya eksperimen.


J.      Kelebihan dan Kelemahan Metode Laboratorium
Pada dasarnya tidak ada metode mengajar yang paling sempurna, paling baik atau jelek. Setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing yang tentunya berbeda dengan metode lainnya.

Adapun kelebihan dari metode laboratorium antara lain :
1.         Anak didik dapat aktif mengambil bagian berbuat untuk diri sendiri. Ia tidak hanya melihat orang lain menyelesaikan suatu eksperimen, tetapi juga dengan berbuat sendiri ia memperoleh kepandaian-kepandaian yang diperlukan.
2.         Ia mendapat kesempatan yang sebesar-besarnya untuk melaksanakan langkah-langkah dalam cara-cara berpikir ilmiah. Ramalan / hipotesa dapat di uji kebenarannya dengan menyimpilkan data hasil percobaan kemudian ia menafsirkan dan membuat kesimpulan.
3.         Mereka lebih aktif berpikir dan berbuat, yang man itu sangat dikehendaki oleh kegiatan mengajar belajar yang modern, dimana siswa lebih banyak aktif belajar sendiri dengan bimbingan guru.
4.         Menarik dan menyenangkan bagi siswa kelas rendah
5.         prinsip psikologi terpenuhi
6.         Siswa dapat memperoleh fakta-fakta yang jelas
7.         memupuk percaya diri
8.         Memupuk keberanian untuk berbuat
9.         Memupuk kemampuan untuk menerapkan matematika dalam kehidupannya
Metode laboratorium juga memiliki kelemahan, di antaranya :
1.         Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak mendapatkan kesempatan untuk melakukan percobaan
2.         Jika percobaan memerlukan jangka waktu yang lama, ia harus menanti untuk melanjutkan pelajaran
3.         Kurangnya persiapan dan pengalaman anak didik akan menimbulkan kesulitan didalam melakukan percobaan
4.         hanya mampu memperkenalkan fakta-fakta kepada siswa tetapi tidak dapat kemampuan yang lebih tinggi
5.         Tidak semua topik dapat di ajarkan dengan metode ini
6.         Memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit
7.         Memerlukan perencanaan yang rumit dan matang dari guru yang akan mengajar
8.         Untuk pembelajaran matematika tidak dapat menghasilkan ketrampilan dan latihan berpikir yang benar

K.    Prosedur Pelaksanaan Metode Laboratorium
Prosedur-prosedur dalam metode laboratorium adalah :
1.         Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan percobaan, mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui percobaan
2.         Kepada siswa perlu diterangkan pula tentang :
a)      Alat-alat serta bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan. Alat itu bisa berupa alat peraga yang digunakan dalam pengajaran. Alat peraga pengajaran adalah alat-alat yang digunakan oleh guru ketika mengajar untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa dan mencegah terjadinya verbalisme pada diri siswa. Pelajaran yang banyak menggunakan verbalisme tentu akan segera membosankan, sebaliknya pengajaran akan lebih menarik bila siswa gembira atau senang karena meraka merasa tertarik dan mengerti pelajaran yang diterimanya. Belajar akan lebih efektif jika dibantu alat peraga pengajaran dari pada siswa belajar tanpa dibantu alat peraga. Dalam pemilihan alat peraga yang hendak digunakan oleh guru haruslah diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Ø  Alat-alat yang dipilih harus sesuai dengan kematangan dan pengalaman siswa serta individual dalam kelompok
Ø  Alat yang dipilih harus tepat, memadai dan mudah digunakan
Ø  Harus direncanakan dengan teliti dan diperiksa lebih dahulu
Ø  Penggunaan alat peraga harus disertai dengan kelanjutannya seperti diskusi, analisis dan evaluasi
Ø  Sesuai dengan batas kemampuan biaya (M. Uzer, 1985 : 27). Sedangkan alat peraga banyak macam dan ragamnya, guru harus menyesuaikan dengan mata pelajaran dan pokok bahasan yang di ajarkan.

                                                                        

L.     Kesimpulan
Belajar melalui laboratorium berarti (berbuat) lebih banyak daripada melihat atau mendengar. Dengan kata lain berbuat lebih banyak dapat lebih di ingat daripada belajar melalui telinga atau mata dan dapat meningkatkan minat dan sikap positif terhadap matematika. Seperti pepatah mengatakan “ if you see you will know, if you know you will remember, but if you do it you will understand”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar