Welcome to Desput_Blog~@~Desput_Blog~@~ Welcome to Desput_Blog~@~Desput_Blog~@~ Welcome to Desput_Blog~@~Desput_Blog~@~ Welcome to Desput_Blog~@~Desput_Blog~@~

Minggu, 26 Januari 2014

METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA



A.   Pengertian Diskusi Dan Metode Diskusi
Menurut Hasibuan (1985), diskusi adalah suatu proses penglihatan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan saling behadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang sudah tertentu melalui cara tukar menukar informasi, mempertahankan pendapat atau pemecahan masalah.
Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok – kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternative pemecahan atas suatu masalah (Hasibuan 1985).
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola  pembelajaran dengan penyajian materi melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang pemecahannya sangat terbuka. Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan siswa bila diskusi itu melibatkan semua anggota diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan masalah.
Metode diskusi adalah suatu cara mengajar yanng dicirikan oleh suatu keterikatan pada suatu topik atau pokok pernyataan atau problem dimana para peserta diskusi dengan jujur berusaha untuk mencapai atau memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang disepakati bersama.
B.   Jenis – Jenis Diskusi
Jenis – Jenis diskusi menurut Hasibuan (1985) yaitu :
1.      Whole group
Kelas merupakan satu kelompok diskusi. Whole grup yang ideal apabila jumlah anggota tidak lebih dari 15 orang.
2.      Buzz group
Satu kelompok besar dibagai menjadi beberapa kelompok kecil, terdiri atas 4 – 5 orang. Tempat diatur agar siswa di dapat berhadapan muka dan bertukar pikiran dengan mudah. Diskusi diadakan di tengah pelajaran atau di akhir pelajaran dengan maksud menajamkan kerangka bahan pelajaran, memperjelas bahan pelajaran atau menjawab pertanyaan – pertanyaan. Hasil belajar yang diharapkan ialah agar segenap individu membandingkan perepsinya yang mungkin berbeda – beda tentang bahan pelajaran, membandingkan interpretasi dan informasi yang diperoleh masing – masing. Dengan demikian masing – masing individu dapat saling memperbaiki pengertian, persepsi, informasi, interpretasi sehingga dapat dihindarkan kekeliruan – kekeliruan.
3.      Panel
Suatu kelompok kecil, biasanya 3 – 6 orang, mendiskusikan suatu subjek tetrtentu, duduk dalam suatu susunan semi melingkar, dipimpin oleh seorang moderator. Panel ini secara fisik dapat berhadapann denga audience, dapat juga secara tidak langsung (misalnya panel di televisi). Pada suatu panel yang murni audience tidak ikut serta dalam diskusi.
4.      Syndicate group
Suatu kelompok (kelas) dibagi menjadi beberapa kelompok kecil terdiri dari 3 – 6 orang. Masing – masing kelompok kecil melaksanankan tugas tertentu. Guru menjelaskan garis besarnya problema kepada kelas ; ia menggambarkan aspek – aspek masalah, kemudian tiap – tiap kelompok (syndicate) diberi tugas untuk mempelajari suatu aspek tertentu. Guru menyediakan referensi atau sumber – sumber informasi lain.
Setiap sindikat berdiskusi sendiri –sendiri atau membaca bahan dan menyusun laporan yang berupa kesimpulan sindikat. Tiap laporan dibawa pada saat diskusi yang dilakukan oleh semua kelompok.
5.      Brain storming group
Kelompok menyumbangkan ide – ide baru tanpa dinilai segera. Setiap anggota kelompok mengeluarkan pendapatnya. Hasil belajar yang diharapkan ialah anggota kelompok menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri dalam mengembangkan ide – ide yang ditemukannyayang dianggap benar.

6.      Symposium
Beberapa orang membahas tentang berbagai aspek dari suatu subjek tertentu, dan membacakan di muka peserta symposium secara singkat (5-20 menit). Kemudian diikuti dnegan sanggahan dan pertanyaan dari para penyanggah dan juga pendengar. Bahasan dan sanggahan itu selanjutnya dirumuskan oleh panitia perumus sebagai hasil symposium.
7.      Informal debate
Kelas dibagi menjadi dua tim yang agak sama besarnya, dan mendiskusikan subjek yang cocok untuk diperdebatkan tanpa memperhatikan peraturan perdebatan normal. Bahan yang cocok untuk diperdebatkan ialah bersifat problematic, buakn yang bersifat aktual.
8.      Colloquium
Seseorang atau beberapa orang dipilih secara acak untuk menjadi narasumber dan menjawab pertanyaan dari audience. Dalam kegiatan belajar mengajar, sista atau mahasiswa menginterview narasumber, selanjutnya mengundang pertanyaan lain atau tambahan dari siswa atau mahasiswa lain. Hasil belajar yang diharapkan ialah para siswa atau mahasiswa akan memperoleh pengetahuan dari narasumber.
9.      Fish bowl
Beberapa orang peserta dipimpin oleh seorang ketua, mengadakan suatu diskusi untuk mengambil suatu keputusan.tempat duduk diatur seperti setengah lingkaran dengan dua atau tiga kursi kosong menghadap peserta didkusi. Kelompok pendengar  duduk mengelilingi kelompok diskusi, seolah – olah melihat ikan yang berada dalam sebuah mangkuk (fish bowl). Saat kelompok diskusi  berdiskusi, kelompok pendengar yang ingin menyumbangkan pikiran dapat masuk duduk di kursi kosong. Apabila ketua  diskusi mempersilahkan berbicara, ia dapat langsung berbicara, dan meningglkan kursi setelah selesai berbicara.
C.   Kegunaan Metode Diskusi
Kegunaan dari metode diskusi diantaranya adalah :
·         Untuk pemecahan masalah
·         Untuk mengembangkan sikap mengemukakan pendapat
·         Untuk menyampaikan dan membantu siswa menyadari adanya pandangan yang berbeda
·         Untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi
·         Untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan
·         Mendorong berfikir logis dan konstruktif
·         Untuk mengembangkan kepercayaan diri, kesadaran dan sikap yang tenang.
·         Membantu siswa menyadari dan mampu merumuskan berbagai masalah yang “dilihat” baik dari pengalaman sendiri maupun dari pelajaran di sekolah
·         Membantu siswa belajar menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman – temannya.

D.   Syarat – Syarat Diskusi
Pada saat melakukan diskusi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar metode diskusi berjalan dengan lancar, syarat – syarat itu diantaranya adalah :
·         Harus ada pemimpin diskusi
·         Ada sekretaris diskusi
·         Ada pembicara
·         Ada topik yang menjadi bahan diskusi, dan topik diskusi harus jelas dan menarik
·         Ada peserta diskusi,

E.   Tugas Pemimpin, Sekretaris dan Peserta Diskusi
Suatu diskusi biasanya mempunyai pemimpin, sekretais dan peserta. Masing – masing mempunyai tugas tertentu. Keberhasilan atau kegagalan suatu diskusi terletak pada kesanggupan dan kemampuan mereka melaksanakan tugasnya.
Tugas pemimpin diskusi adalah :
·         Menjamin setiap peserta dapat mengerti masalah yang didiskusikan
·         Menjamin bahwa pendapat setiap peserta dipahami peserta lain, kalau perlumemberikan penjelasan seperlunya (singkat)
·         Tidak memihak kepada salah satu pendaapat yang bertentangan, bahkan ia hendaklah dapat mempersatukan pendapat yang berbeda
·         Memperingatkan peserta diskusi jika diskusi menyimpang dari masalah yang sebenarnya
·         Memberi kesempatan kepada peserta yang kurang berani untuk mengemukakan pendapatnya
·         Menghargai pendapat setiap peserta
·         Memberikan kesempatan kepada setiap peserta mengeluarkan pendapatnya
·         Mengatur lalu lintas pembicaraan secara teratur, sopan dan tidak banyak berbicara atau mengomentari
·         Menyampaikan kesimpulan dan rumusan pendapat yang telah diperoleh
Adapun tugas skretaris adalah :
·         Mencatat hal – hal yang pokok seperti jalannya diskusi, hari, tanggal, jam diskusi, masalah diskusi, tanggapan dan saran
·         Mencatat para peserta yang mengajukan diri untuk mengambil bagian dalam pembicaraan menurut urutan dan terminnya, serts mencatat inti pembicaraan – pembicaraan
·         Mengingatkan pemimpin diskusi akan pembicaraan berikutnya bila pemimpin diskusi lupa
·         Mempersiapkan bahan – bahan yang diperlukan dalam diskusi
·         Membantu pemimpin diskusi dalan pengambilan kesimpulan
Adapun tugas atau bantuan yang dapat disumbangkan oleh peserta diskusi adalah sebagai berikut :
·         Mendengarkan dengan baik apa yang sedang disampaikan
·         Meminta penjelasan bila terasa ada yang kurang jelas
·         Menyimpulkan bersama, hal ini harus diutamakan
·         Memusatkan  pada tujuan diskusi
·         Mencegah terjadinya perpecahan adantara peserta diskusi
·         Melaksanakan semua yang telah diputuskan dalam musyawarah

F.    Tata Cara Diskusi
·         Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dengan memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara pemecahannya
·         Para siswa membentuk kelompok – kelompok dikusi, memilih ketua, sekretaris dan bila perlu juga juru bicara kelompok
·         Para siswa melakukan diskusi di kelompoknya masing – masing secara aktif, demokratis dan saling menghargai, sementara itu guru berkeliling di antara kelompok – kelompok diskusi untuk meyakinkan bahwa semua kelompok bekerja dengan baik
·         Masing – masing kelompok (melalaui juru bicaranya) melaporkan hasil diskusinya, yang kemudian ditanggapi oleh kelompok – kelompok lainnya
·         Guru dan siswa melakukan evaluasi atas proses dan hasil diskusi unntuk memperoleh  hasil terbaik
·         Masing – masing kelompok mengumpulkan laporan hasil diskusinya (hasil diskusi kelompok yang telah diberi masukan oleh kelompok lain dan guru), untuk dinilai atau dijadikan arsip kegiatan kelas

G.  Kegiatan Guru Dan Siswa Dalam Pelaksanaan Metode Diskusi
Adapun kegiatan guru dalam pelaksanaan metode diskusi adalah sebagai berikut :
·         Guru menetapkan suatu pokok atau problem yang akan didiskusikann atau guru meminta kepada siswa untuk mengemukanakan suatu pokok atau problem yang akan didiskusikan
·         Guru menjelaskan tujuan diskusi
·         Guru memeberikan ceramah dengan diselingi tanya jawab mengenai materi pelajaran yang didiskusikan
·         Selalu berusaha agar diskusi berlangsung antara siswa dengan siswa
·         Bukan lagi menjadi pembicara utama, melainkan menjadi pengatur pembicaraan
Sedangkan kegiatan siswa dalam pelaksanaan metode diskusi adalah sebagai berikut :
·         Menelaah topik / pokok masalah yang diajukan oleh guru atau mengusahakan suatu problem dan topik dapat dipahami oleh seluruh peserta diskusi
·         Ikut aktif memikirkan atau mencatat data dari buku – buku sumber atau sumber pengetahuan lainnya, agar dapat mengemukakan jawaban dengan benar
·         Mengemukakan pendapat baik pemikiran sendiri maupun yang diperoleh setelah membicarakan bersama teman – teman sekelompok
·         Mendengar tanggapan kelompok lainnya
·         Mendengarkan dengan teliti dan mencoba memahami pendapat yang dikemukakan oleh siswa atau kelompok lain
·         Menghormati pendapat teman – teman atau kelompok lainnya walaupun berbeda pendapat
·         Mencatat pokok – pokok pendapat penting yang saling dikemukakan teman baik setuju maupun bertentangan
·         Menyusun kesimpulan – kesimpulan diskusi dalam bahasa yang baik dan tepat.
·         Ikut menjaga dan memelihara ketertiban diskusi
·         Tidak bertujuan untuk mencari kemenangan dalam diskusi melainkan berusaha mencari pendapat yang benar yang telah dianalisa dari segala sudut pandang

H.  Hal – Hal  yang Menghambat Kelancaran Diskusi
Ada beberapa sikap yang akan menghambat kelancaran diskusi antara lain :
·         Sikap agresif dan menjatuhkan. Sikap ini sebenarnya bertentangan dengan prinsip demokrasi, toleransi dan menunjukan sikap yang kurang baik
·         Sikap menutup diri, karena tidak mau menghargai pendapat orang lain atau tidak mau mengeluarkan pemikirannya di muka  umum
·         Sombong dan merasa dirinya mempunyai banyak kelebihan daripada orang lain
·         Mengejek, menghina atau menyinggung perasaan satu sama lain
·         Berbicara terlalu banyak dan tidak memenuhi sasarannya
·         Mengutamakan kepentingan dan kesenangan pribadi
·         Berbicara berbelit – belit dan sulit difahami
·         Bersikap acuh tak acuh

I.      Kelebihan Dan Kelemahan Metode Diskusi
Kelebihan metode diskusi sebagai berikut :
·         Mendidik siswa untuk belajar mengemukakan pikiran atau pendapat
·         Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh penjelasan – penjelasan dari berbagai sumber
·         Memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati pembaharuan suatu problem bersama – sama
·         Melatih siswa untuk berdiskusi di bawah asuhan guru
·         Merangsang siswa untuk ikut mengemukakan pendapat sendiri, meyetujui atau menentang pendapat orang lain
·         Membina suatu perasaan tanggung jawab mengenai suatu pendapat, kesimpulan, atau keputusan yang akan atau telah diambil
·         Mengembangkan rasa solidaritas / toleransi terhadap pendapat yang bervariasi atau mungkin bertentangan sama sekali
·         Membina siswa untuk berpikir matang – matang sebelum bicara
·         Berdiskusi bukan hanya menuntut pengetahuan, siap dan kefasihan berbicara saja tetpai juga menuntut kemampuan berbicara secara sistematis dan logis
·         Dengan mendengarkan semua keterangan yang dikemukakan oleh pembicara, pengetahuan dan pandangan siswa mengenai suatu problem akan bertambah
·         Memberi kesempatan kepada siswa untuk menjalin hubungan kerja sama
Sedangkan kelemahan metode diskusi sebagai berikut :
·         Tidak semua topik dapat dijadikan metode diskusi, hanya hal – hal yang bersifat problematis saja yang dapat didiskusikan
·         Diskusi yang mendalam memerlukan banyak waktu
·         Sulit untuk menentukan batas luas atau kedalaman suatau uraian diskusi
·         Biasanya tidak semua siswa berani menyatakan pendapat sehingga waktu akan terbuang karena menunggu siswa mengemukakan pendapat
·         Pembicaraan dalam diskusi mungkin didominasi oleh siswa yang berani dan telah biasa berbicara. Siswa pemalu dan pendiam tidak akan menggunakan kesempatan untuk berbicara


2 komentar: